Mengungkap pesona Indonesia di masa lampau lewat foto-foto historis kini bukan lagi hal yang mustahil. Meski terkadang tantangannya ada, harta karun visual tersebut ternyata bisa diakses dengan mudah oleh siapa saja!
Berbagai institusi arsip dan perpustakaan di Belanda membuka pintu lebar-lebar dengan sistem open access. Bagi Anda yang ingin menyelami lebih dalam, tersedia juga akses privat untuk eksplorasi data yang tak terbatas.
1. KITLV - Leiden University Libraries
Perpustakaan Universitas Leiden di Belanda ini memiliki banyak koleksi data foto tentang Indonesia, hampir tiap daerah ada beberapa dara foto lamanya. Suku pedalaman Mentawai saja ada koleksinya
Perpustakaan Universitas Leiden terdapat bagian yang menyimpan koleksi khusus tentang Asia Tenggara yang tersimpan di lembaga Koninklijk Instituut voor Taal-Land-en Volkenkunde (KITLV) yang berpusat di Leiden. Lembaga ini telah ada sejak tahun 1851 dan membuka perwakilannya di Jakarta pada tahun 1969.
KITLV fokus untuk mengumpulkan informasi dan meneliti mengenai keadaan masa kini dan lampau daerah-bekas koloni Belanda. Dulu lembaga ini berdiri sendiri, sejak 1 Juli 2014 Perpustakaan KITLV di Leiden dan di Jakarta bergabung dengan Perpustakaan Universitas Leiden.
Alamat situsnya https://digitalcollections.universiteitleiden.nl
2. Tropenmuseum Amsterdam - NMVW Collection and Library
Tropenmuseum ini salah satu museum etnografi dan antropologi terbesar di Amsterdam yang telah eksis sejak tahun 1864. Museum ini banyak menyimpan koleksi benda-benda sejarah peninggalan bekas kolonial Belanda, termasuk Indonesia.
Ada berbagai lukisan, wayang, alat musik, patung, senjata kuno, manuskrip, artefak tekstil, hingga rempah-rempah Indonesia. Terpenting adalah koleksi data fotonya yang bisa diakses secara digital. Tropenmuseum ini paling banyak memiliki koleksi peninggalan dari Indonesia. Kumparan memberitakan ada 370 ribu koleksi dan 260 ribu foto yang dimiliki Tropenmuseum.
Sejak 2017, Tropenmuseum bergabung dalam lembaga The National Museum of World Cultures (NMVW) bersama Museum Afrika di Berg en Dal, Museum Volkenkunde di Leiden dan Wereldmuseum di Rotterdam. NMVW memiliki koleksi hampir 450.000 objek, 260.000 foto dan sekitar 350.000 item film dokumenter dan materi video.
Alamat situsnya https://collectie.wereldculturen.nl
3. Rijkmuseum Amsterdam
Rijkmuseum Amsterdam merupakan museum yang paling terkenal dan banyak dikunjungi di Belanda. Rijksmuseum sering berpindah-pindah lokasi mula didirikan di Den Haag pada 9 November 1798 dan pindah ke Amsterdam pada tahun 1808.
Museum nasional Belanda ini menyimpan koleksi seni dan sejarah yang cukup banyak, termasuk di antaranya koleksi data-data foto dari Indonesia. Ada sekitar 1 juta objek yang berasal dari tahun 1200 hingga 2000. Sekitar 8.000 objek saat ini dipajang di Rijkmuseum Amsterdam,
Alamat webnya https://www.rijksmuseum.nl
4. Collectie Nederland (Koleksi Belanda)
Situs Collectie Nederland ini menjadi wadah bagi 100 museum dan lembaga lainnya di Belanda yang saling terintegrasi dalam satu platform media digital yang dapat diakses secara bebas oleh masyarakat luar. Situs ini merupakan bagian dari Rijksdienst Voor Het Cultureel Erfgoed Ministerie Van Onderwijs Cultuur En Wetenschap. Dalam situs ini menyimpan 5894201 karya seni, monumen, dan benda lainya.
Alamat situsnya https://www.collectienederland.nl/
Dengan transformasi digital yang dijalankan oleh berbagai lembaga arsip dan perpustakaan, proses penelusuran koleksi kini dapat dilakukan dengan tingkat kemudahan yang jauh lebih tinggi. Kunci keberhasilan dalam eksplorasi ini terletak pada ketepatan penggunaan kata kunci. Untuk menelusuri situs asing, disarankan menggunakan sebutan geografis dalam bahasa asing, umumnya dalam bahasa Inggris atau Belanda, guna mengoptimalkan hasil pencarian. Proses ini tentunya memerlukan ketekunan dan kesabaran dalam mengeksplorasi setiap arsip yang tersedia.
Ketika data foto lama yang dicari berhasil ditemukan, seringkali timbul rasa takjub yang mendalam. Potret suasana masa lalu yang terekam ada yang masih menunjukkan kesinambungan dengan kondisi masa kini, namun tak sedikit yang telah mengalami transformasi besar, bahkan telah sirna dan digantikan oleh lanskap yang sama sekali baru.
Bagi para pegiat sejarah, kolektor, peneliti, hingga kalangan mahasiswa, situs-situs arsip ini merupakan sumber daya yang tak ternilai. Eksplorasi yang mendalam tidak hanya memperkaya wawasan historis, tetapi juga memungkinkan kita untuk memetik pelajaran serta nilai-nilai kebijaksanaan dari setiap jejak visual yang ditinggalkan. []

































