Ciri Khas Iluminasi Mushaf Aceh |
Di Nusantara, penyalinan Al-Qur'an diperkirakan dimulai dari Aceh, sejak sekitar abad ke-13, ketika Pasai, di pesisir ujung timur laut Sumatra, menjadi kerajaan pertama di Nusantara yang memeluk Islam secara resmi melalui pengislaman sang raja, yaitu Sultan Malik as-Saleh. Kemunculannya sebagai kerajaan Islam sejak awal atau pertengahan abad ke-13 merupakan hasil dari proses islamisasi daerah-daerah pantai yang pernah disinggahi para pedagang Muslim sejak abad ke-7, dan seterusnya. Meskipun demikian, kita tidak menemukan Al-Qur’an dari abad ke-13 itu, dan Al-Qur’an tertua dari kawasan Nusantara yang diketahui sampai saat ini berasal dari akhir abad ke-16. Penyalinan Al-Qur’an secara tradisional berlangsung sampai akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20 yang berlangsung di berbagai kota atau wilayah penting masyarakat Islam masa lalu, seperti Aceh, Riau, Padang, Palembang, Banten, Cirebon, Yogyakarta, Surakarta, Madura, Lombok, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Ternate, dan lain-lain. Warisan penting masa lampau tersebut kini tersimpan di berbagai perpustakaan, museum, kolektor, pesantren, masjid, serta ahli waris, dan paling banyak berasal dari abad ke-19.