Sunday, November 27, 2011


Eksistensi ulama, sayyid dan habib sudah tumbuh sejak awal Islamisasi terjadi di Aceh, periode Kesultanan hingga masa kolonial. Mereka telah memainkan peran utama dan membangun pilar penting dalam bidang keagamaan, kenegaraan dan perekonomian. Sebagian kecil dari mereka tercatat rapi dalam manuskrip seperti Hikayat Raja-raja Pasai dan Bustanus Salatin. Namun, sebagian besar pudar dengan berbagai sebab, hanya meninggalkan sebuah teka teki nama, termasuk diantaranya Habib Bugak dan Sayyid Abdurrahman.

Sumber-sumber yang saya gunakan adalah surat ikrar Mahkamah Syari’ah Mekkah dan 6 (enam) sarakata Kesultanan Aceh dari hasil inventarisasi dan laporan Dr Hilmi Bakar dan Tim Red Crescent. Perbedaannya “mungkin” cara dan metodelogi yang digunakan untuk membedahnya, dari secuil ilmu yang saya miliki dan sumber terbatas yang saya ketahui. Sebagai info,

Mencari Habib Dalam Sarakata Aceh

Read More

Thursday, November 03, 2011

Hermansyah  (Serambi Indonesia, 01 November 2011)

Tidak banyak dari jamaah haji (hujjaj) Aceh yang mengetahui keberadaan Baitul Asyi (rumah orang Aceh) di Mekkah, tanah yang diwakafkan indatunya khusus untuk hujjaj dari Aceh. Warisan paling berharga yang diberikan para leluhur terdahulu sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap generasinya, kini menjadi aset bisnis pemondokan (hotel) yang megah dan strategis disekitar pelataran Masjidil Haram. 

Salah satunya terletak di daerah Qusyasyiah bertepatan dengan bab al-Fath Masjidil Haram, seperti hotel Ajyad (Funduk Ajyad) bertingkat 25 dan Menara Ajyad (Burj Ajyad) bertingkat 28 yang terletak sekitar 500-600 M dari Masjidil Haram. Kedua hotel tersebut mampu menampung lebih 7000 jamaah yang dilengkapi dengan infrastruktur lengkap. Wakaf tersebut semakin bertambah dengan pembelian beberapa aset lagi. Hasil sumbangan, sedekah dan infak hujjaj Aceh diwakafkan dalam bentuk tanah dan rumah di seputar Masjidil Haram tersebut yang dikoordinir (diketuai) oleh Habib Bugak sekitar tahun 1224 H/ 1809 M.

Sebagian berpendapat bahwa nama asli Habib Bugak adalah Habib Abdurrahman bin Alwi al-Habsyi dari Monklayu, sebagian lagi menyebut

Patgulipat Wakaf Baitul Asyi

Read More

Copyright © 2015 Herman Khan | Portal Manuskrip Aceh dan Malay | Distributed By Blogger Template | Designed By Blogger Templates
Scroll To Top