Monday, February 23, 2009

Graduate Research Assistantships (2009-2010), Faculty of Mechanical Engineering Universiti Teknologi Malaysia

Research Assistantships
Research Assistantships are available for Masters Degree Programmes in the Department of Aeronautical Engineering of the Faculty of Mechanical Engineering in the Universiti Teknologi Malaysia for the academic year 2009-2010. Assistantship per month is around 1500RM. On campus dormitory accommodation on nominal charges may be provided for students who are single. Tuition fees of about 700RM/month for the first six months and about 530RM/month for the subsequent months are to be borne by the student.

Field of Research
Propellants and Combustion



Who can apply?
1. Fresh Mechanical Engineering/ Aerospace Engineering/ Aeronautical Engineering graduates with good academic standing (minimum CGPA of 3.00/4).
2. Students who are to graduate by May/June 2009 can also apply.
3. Interest and strong knowledge in gas dynamics and combustion are the basic requirements.
4. The applicant should be conversant with computer programming.
5. Relevant research experience will be an added qualification.
6. Strong knowledge in English is required (minimum score: TOEFL: 550; or IELTS: 6).

Whom to apply?
Professor S. Krishnan
Faculty of Mechanical Engineering
Universiti Teknologi Malaysia
81310 Skudai, Johor, Malaysia
krishnan@mail.fkm.utm.my 

How to apply?
Application should contain
(1) A covering note duly signed,
(2) A Statement of Purpose,
(3) A detailed curriculum vitae (CV) with a self attested passport size photograph and certified photocopies of the grade/mark sheets attached [apart from other details CV must indicate courses taken with dates, grades obtained, final CGPA, computer programming proficiency, TOEFL/IELTS score, and contact address with e-mail and phone numbers].

Also, confidential reports about the applicant from three referees are required. The referees are requested to send their confidential reports (regarding the applicant`s strength and weakness, flare for independent research, capability to work in a team, etc.) in sealed envelopes directly to Professor S. Krishnan.

Last Date
Assistantships will be offered to the selected students on screening the completed applications as and when received. However, the applications received after April 30th 2009 will not be considered.

[Graduate Research Assistantships at Universiti Teknologi Malaysia

Read More

Tuesday, February 17, 2009

Bagi para cendekiawan yang berkecimpung di bidang ilmu humaniora, kata “filologi” bukanlah sebuah kata asing yang sama sekali belum pernah didengar. Kata “filologi” justru sangat akrab di telinga mereka karena bagaimana pun ilmu yang mereka geluti pasti ada hubungannya dengan “filologi”, entah ilmu itu menjadi ilmu bantu bagi “filologi” entah sebaliknya. Namun, apa sebenarnya “filologi” itu? Ada banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli, yang jika disatukan kiranya akan saling melengkapi.

Menurut Kamus Istilah Filologi (Baroroh Baried, R. Amin Soedoro, R. Suhardi, Sawu, M. Syakir, Siti Chamamah Suratno: 1977), filologi merupakan ilmu yang menyelidiki perkembangan kerohanian suatu bangsa dan kekhususannya atau yang menyelidiki kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusastraan-nya. Hal serupa diungkapkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa: 1988). Sementara itu dalam Leksikon Sastra (Suhendra Yusuf: 1995) dikatakan bahwa dalam cakupan yang luas filologi berarti seperti tersebut di atas, sedangkan dalam cakupan yang lebih sempit, filologi merupakan telaah naskah kuno untuk menentukan keaslian, bentuk autentik, dan makna yang terkandung di dalam naskah itu.

Tidak jauh berbeda dari definisi-definisi di atas Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu-Zain) (J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain: 1994) menekankan bahwa filologi meneliti dan membahas naskah-naskah lama sebagai hasil karya sastra untuk mengetahui bahasa, sastra, dan budaya bangsa melalui tulisan dalam naskah itu. Sementara W.J.S. Poerwadarminta (1982) dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia lebih menekankan bahwa filologi mempelajari kebudayaan manusia terutama dengan menelaah karya sastra atau sumber-sumber tertulis.

Sebagai bukti bahwa ilmu lain pun menaruh perhatian terhadap filologi atau bahkan memerlukan filologi, Koentjaraningrat, dkk. (1984) dalam Kamus Istilah Antropologi mengungkapkan filologi sebagai ilmu yang mempelajari bahasa kesusastraan dan sejarah moral dan intelektual dengan menggunakan naskah kuno sebagai sumber.

Dick Hartoko dan B. Rahmanto (1986) dalam Pemandu di Dunia Sastra mengungkapkan asal kata filologi, yaitu “philos” dan “logos” yang berarti cinta terhadap kata. Sementara itu tugas seorang filolog adalah membanding-bandingkan naskah-naskah kuno untuk melacak versi yang asli, lalu menerbitkannya dengan catatan kritis.

Webster’s New Collegiate Dictionary (1953) mendefinisi-kan filologi ke dalam tiga hal, yaitu:
cinta pengetahuan atau cinta sastra, yaitu studi sastra, dalam arti luas termasuk etimologi, tata bahasa, kritik, sejarah sastra dan linguistik;
ilmu linguistik;
studi tentang budaya orang-orang beradab sebagaimana dinyatakan dalam bahasa, sastra, dan religi mereka, termasuk studi bahasa dan perbandingannya dengan bahasa serumpun, studi tata bahasa, etimologi, fonologi, morfologi, semantik, kritik teks, dll.

Berbeda dengan kamus yang lain, Dictionary of World Literature (Joseph T. Shipley, ed.: 1962) memuat definisi filologi secara panjang lebar. Dalam kamus ini dijelaskan asal kata filologi dan orang-orang yang pertama kali menggunakan kata itu. Di samping itu dijelaskan pula perkembangan ilmu filologi di beberapa tempat. Misalnya pada abad ke-19 istilah filologi di Inggris selalu berhubungan dengan ilmu linguistik. Filologi juga termasuk dalam teori sastra dan sejarah sastra. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa kritik sastra tidak mungkin ada tanpa filologi.

Jika setiap definisi tersebut kita cermati lebih lanjut, setidak-tidaknya sebagian kecil dari masing-masing definisi ada yang sama. Setiap definisi menggolongkan filologi sebagai sebuah cabang ilmu pengetahuan. Filologi berhubungan erat dengan bahasa, sastra, dan budaya. Filologi menelaah bahasa, sastra, dan budaya itu dengan bersumber pada naskah-naskah kuno. Dari naskah-naskah kuno itu dapat diketahui pula perkembangan bahasa, sastra, budaya, moral, dan intelektual suatu bangsa.


sumber : http://angkringanesimbok.blogspot.com/2007/11/seputar-istilah-filologi.html

SEPUTAR ISTILAH FILOLOGI

Read More

Filologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani “philos” yang berarti “cinta” dan logos ” yang diartikan kata. Pada kata “filologi” kedua kata itu membentuk arti “cinta kata” atau “senang bertutur”. Arti ini kemudian berkembang menjadi “senang belajar” atau “senang kebudayaan”. Pengkajian filologi pun selanjutnya membatasi diri pada penelitian hasil kebudayaan masyarakat lama yang berupa tulisan dalam naskah (lazim disebut teks).

Kegiatan filologi ini berasal dari Eropa pada zaman Humanisme dan Renaissance. Dengan semangat zaman mereka, saat itu muncullah rasa perlu untuk melakukan pengkajian terhadap warisan kebudayaan yang mereka miliki–sastra klasik Yunani dan Romawi. Nah, melalui pengkajian filologi ini, manusia-manusia di zaman itu berharap dapat memahami maksud dan makna naskah-naskah kuno yang bahasanya tidak lagi familiar dalam kehidupan sehari-hari mereka. Belajar dari pengalaman manusia-manusia lampau, sangat bijaksana kan?

Sejalan dengan penelitian filologi, berkembang pulalah yang namanya kritik teks. Kalau penelitian filologi bertujuan mengetahui makna naskah untuk “membuka” pengetahuan dalam naskah pada khalayak luas yang berkepentingan terhadap ilmu dalam naskah itu, kritik teks bertujuan menemukan naskah yang paling baik, paling bagus, dan paling bersih dari kesalahan. Kegiatan kritik teks ini muncul akibat fakta di lapangan yang menemukan begitu banyak naskah yang sudah rusak, dan begitu banyak juga naskah yang bervarian (maksudnya sama), tapi ternyata isinya memiliki sedikit perbedaan, atau bahkan banyak sama sekali. Perbedaan-perbedaan ini bisa muncul akibat kegiatan penyalinan yang dilakukan dalam masyarakat saat itu. Untuk naskah-naskah sakral, atau naskah-naskah keagamaan, biasanya penyalinan dilakukan di dalam istana, sangat ketat, dan diawasi oleh pemerintah. Nah, oleh karena itu, naskah-naskah keagamaan biasanya ga memiliki banyak varian. Kalaupun ada yang berbeda dalam satu naskah dengan naskah lain, hampir bisa dipastikan bukan perbedaan yang signifikan–akibat pengawasan itu tadi. Berbeda dengan naskah keagamaan, naskah-naskah yang isinya kesusastraan dan beredar di masyarakat, biasanya memiliki varian yang banyak. Semakin populer naskah itu, semakin sering naskah itu disalin, semakin banyak variannya, semakin banyak juga naskahnya. Nah, kegiatan filologi di Indonesia dimulai oleh sarjana-sarjana Eropa, terutama Belanda. Di antara para peneliti itu kita kenal misalnya nama-nama Gericke dan Cohen Stuart untuk bahasa Jawa, Van der Tuuk untuk bahasa Batak dan Bal, Kern dan Juynboll untuk bahasa Jawa-Kuno, dan Klinkert, Van Ronkel, Van Dewal, dan Van Hoevell untuk bahasa Melayu.

Selain filologi, kodikologi adalah satu bidang ilmu yang biasanya bekerja bareng dengan bidang ilmu ini. Kalau filologi mengkhususkan pada pemahaman isi teks/kandungan teks, kodikologi khusus membahas seluk-beluk dan segala aspek sejarah naskah. Dari bahan naskah, tempat penulisan, perkiraan penulis naskah, jenis dan asal kertas, bentuk dan asal cap kertas, jenis tulisan, gambar/ilustrasi, hiasan/illuminasi, dan lain-lain. Nah, tugas kodikologi selanjutnya adalah mengetahui sejarah naskah, sejarah koleksi naskah, meneliti tempat2 naskah sebenarnya, menyusun katalog, nyusun daftar katalog naskah, menyusuri perdagangan naskah, sampai pada penggunaan naskah-naskah itu (Dain dalam Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994: 2–3).

sumber : http://rosiadha.wordpress.com/2007/07/12/apa-itu-filologi/

Apa Itu Filologi ?

Read More

Monday, February 16, 2009

The Embassy of Japan has begun offering scholarships to Indonesian students who wish to study at Japanese universities as research students for the academic year 2008 under the Japanese Government (Monbukagakusho) scholarship program. Any grantee who desires to enroll in a regular graduate course (a master’s course, a doctoral course or a professional graduate course) after studying as a research student or to move on from a master’s course or a professional graduate course to a doctoral course must pass an entrance examination given by the university concerned.
Applicants must have the following qualifications (among others) :1. Applicants must have been born on or after April 2, 1973.2. Applicants must have received from their university a GPA of 3.0 or higher or must have achieved a total score of 260 or higher in 2 subjects (except the subject of “Japanese”) in the Examination for Japanese University Admission for International Students (EJU).3. a minimum TOEFL score of 550 or equivalent or The Japanese Language Proficiency Test Level 2 or higher
Application forms are available free of charge at the Embassy of Japan (Education Section: 8:30-12:00, 14:00-15:30), the Consulates General of Japan in Surabaya, Medan and Makassar and are also available on the Embassy of Japan website. The application documents must be submitted to the Embassy of Japan by May 11, 2007. Applications will be accepted by hand or by post.
In Indonesian LanguangeKedutaan Besar Jepang membuka penawaran beasiswa kepada mahasiswa/mahasiswi Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di universitas di Jepang sebagai research student pada tahun 2008 dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho). Peminat pada waktu menjalani research student diperbolehkan melamar ke program degree (master/doctor/professional graduate course) atau meneruskan program doctor degree setelah menyelesaikan program master degree atau professional graduate course, apabila lulus seleksi tes ujian yang diberikan oleh universitas yang bersangkutan.
Persyaratan untuk melamar, sbb:1. Pelamar lahir pada dan setelah tanggal 2 April 19732. IPK minimum 3,0 atau nilai EJU (Examination for Japanese University Admission for International Students) minimum 260 dalam jumlah 2 mata ujian tidak termasuk Bahasa Jepang3. Nilai TOEFL minimum 550 atau ekuivalen atau lulus Tes Kemampuan Bahasa Jepang Tingkat 2.
Formulir pendaftaran dapat diambil secara gratis di Kedutaan Besar Jepang (Bagian Pendidikan, pukul 08:30-12:00, 14:00-15:30), Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Medan, dan Makassar. Formulir pendaftaran juga dapat diperoleh pada website Kedutaan Besar Jepang.
Dokumen lamaran harus dikembalikan kepada Kedutaan Besar Jepang sebelum tanggal 11 Mei 2007, dapat diserahkan secara langsung atau dikirim melalui pos.
Keterangan lebih lanjut mengenai program beasiswa ini dapat diperoleh di Kedutaan Besar Jepang (Bagian Pendidikan: Tel: 021-3192.4308 psw: 175, 176)

Beasiswa Jepang Monbukagakusho Program Research Student 2008

Read More

Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) membuka kesempatan dan menyediakan beasiswa pendidikan luar negri S2 dan S3 tahun 2009 bagi PNS di lingkungan lembaga pemerintah, karyawan/karyawati di lembaga pendidikandan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta masyarakat umum.
Persyaratan Beasiswa S2 & S3 DEPKOMINFO:
1. Lulusan sarjana S1 untuk pendidikan S2 dan lulusan Sarjana S2 untuk pendidikan S3.
2. Memiliki IPK minimal 2,75 (dari skala 4)
3. Memiliki nilai Institutional TOEFL (ITP) minimal 550 atau IELTS minimal 6.5
4. Memiliki nilai Tes Potensi Akademik (TPA) minimal 550
5. Mendapat rekomendasi dari pejabat yang berwenang
6. Diutamakan :
a. Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun
b. Berusia maksimal 35 tahun untuk pendidikan S2 dan 40 tahun untuk pendidikan S3.
c. Belum memiliki gelar dan tidak sedang menerima beasiswa lain dan/atau sedang mengikuti program pendidikan S2 (bagi pelamar program S2) atau S3 (bagi pelamar program S3)
7. Pendaftaran dan penyerahan berkas lamaran beasiswa paling lambat tanggal 18 Februari 2009.
Persyaratan dan formulir beasiswa Beasiswa S2 & S3 DEPKOMINFO dapat di download dibawah ini :
Formulir Pendaftaran
Informasi Persyaratan Beasiswa
Lampiran Beasiswa 1
Lampiran Beasiswa 2
Lampiran Beasiswa 3

Beasiswa S2 & S3 DEPKOMINFO Untuk Luar Negeri 2009

Read More

Centre for Russian, Central and East European Studies (CRCEES) present you 2009 Master Scholarships University of Glasgow. CRCEES aims to create a world-class cadre of researchers who will enhance the UK’s understanding of Central and Eastern Europe and the former Soviet Union. A consortium of the Universities of Glasgow, Nottingham, St Andrews, Aberdeen, Edinburgh, Newcastle, Strathclyde, and the West of Scotland.
Suitably qualified applicants from any branch of the Social Sciences and Humanities are invited to apply for Masters studentships and Postgraduate language diplomas for study in the 2009-10 academic year.Applications are invited for the one-year MSc in Russian and East European Studies, University of Glasgow and for intensive one-year Postgraduate diplomas (PgDip) in Russian, Polish, Czech Serbian/Croatian and Slovene language.Applications should send a covering letter, CV and two references to Ann Mulholland, CRCEES Administrator at the address below by 27th February 2009.
Click here on how to apply Centre for Russian, Central and East European Studies (CRCEES) Scholarship 2009

Centre for Russian, Central and East European Studies (CRCEES)University of Glasgow8-9 Lilybank GardensGlasgowG12 8RZTel No: 0141 330 8539Email: A.Mulholland@lbss.gla.ac.uk

Centre for Russian, Central and East European Studies (CRCEES) present you 2009

Read More

Copyright © 2015 Herman Khan | Portal Manuskrip Aceh dan Malay | Distributed By Blogger Template | Designed By Blogger Templates
Scroll To Top